All for Jesus Christ

All for Jesus Christ

Selasa, 10 April 2012

Sudahkah Saya Benar-Benar Taat ?


Sudahkah Anda memiliki ketaatan ? Seringkali kita tidak akan tahu sebelum menginstropeksi dan menguji diri kita sendiri. Nah, untuk membantu melakukannnya, tanyakan pada diri Anda hal-hal berikut ini :

1. Apakah Anda protes saat keinginan Anda tak terkabul ?

Kita sudah berdoa sekian lama untuk sesuatu, tapi ternyata Tuhan menjawab tidak. Wajar jika kita kecewa. Tapi, apa reaksi Anda atas jawaban itu ? Apakah protes, "ngambek", kehilangan semangat mengikuti Dia, ataukah Anda bisa menerima dan bersikap seperti Paulus yang "bermegah dalam kelemahan" karena di dalam kelemahannya, maka kuasa Tuhan akan sempurna (2 Korintus 12:9) ? Inilah ketaatan sejati!

2. Apakah setiap perintah dilakukan dengan sukacita ?

Meski kita melakukan apa yang diperintahkan tersebut, tapi jika kita melakukannya tanpa sukacita, maka ketaatan itu belum menjadi sempurna. Itu adalah ketaatan Yunus yang baru mau melakukan apa yang Tuhan perintahkan setelah merasakan akibatnya jika memberontak. Bandingkan ini dengan Paulus yang bahkan tetap bersukacita saat ia berada di penjara.

3. Apakah Anda sama taatnya saat melakukan pekerjaan besar atau kecil ?

Apakah melakukan pekerjaan mudah atau sulit, apakah itu merupakan pekerjaan bergengsi atau yang remeh, kita tetap melakukannya dengan taat dan serius ? Itulah ketaatan yang sejati.

4. Apakah Anda harus selalu diingatkan untuk taat ?

Anda taat menuruti perintah, tapi Anda harus selalu berulang kali diingatkan bahkan diperingatkan terlebih dulu. Ketaatan sejati seharusnya berasal dari dalam diri sendiri. Meski awalnya kita mungkin tidak taat, tetapi ketika kemudian kita mendapat pengertian atau peringatan tentang pentingnya taat, maka kita lalu tidak harus selalu diingatkan lagi untuk taat. Anda menjadi orang yang taat secara aktif, bukan pasif. Itulah yang Tuhan inginkan.

5. Apakah Anda harus tahu dulu alasan sebuah perintah baru kemudian mau taat ?

Kadang, sikap ini memang baik. Dengan bertanya, artinya kita tetap kritis dan menunjukkan kita memang sungguh-sungguh ingin melakukan dengan benar. Namun, ada kalanya kita tidak selalu mendapat penjelasan. Tuhan pun sering kali memberi jawaban justru setelah kita selesai melakukan perintahNya itu dengan taat. Jadi, mari perhatikan bedanya. Fokus ketaatan kita tetap adalah si pemberi perintah, bukan alasannya. Sering kali orang meributkan alasan karena mereka hanya ingin tahu apa manfaat melakukan perintah tersebut bagi diri mereka sendiri. Dan itu tentu saja bukan ketaatan sejati.

6. Apakah Anda sudah mengerahkan segenap usaha ?

Ya, ketaatan menuntut totalitas. Bukan dengan setengah hati atau setengah pikiran saja. Dengan demikian, orang yang taat juga ingin menghasilkan yang terbaik dalam pekerjaannya.

Source : 
HandBook : Taat untuk Menang
Renungan Harian Spirit - April 2012

1 komentar: