All for Jesus Christ

All for Jesus Christ

Sabtu, 17 Maret 2012

Sebuah Renungan tentang WAKTU


 


Mengapa kita harus mempergunakan waktu dengan baik ?

   1.  Karena hidup ini singkat  
"Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga; apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi." (Mazmur 103:15-16)
Kita tidak tahu kapan hidup ini akan berakhir (Yakobus 4:14b). Tetapi kita tahu bahwa semua orang suatu saat pasti akan meninggal dunia. Maut dapat datang kapan saja. Tak pernah dapat diprediksi sebelumnya karena semua itu bisa berlangsung sangat tiba-tiba. Pernahkah terlintas dalam pikiran kita untuk mempersiapkan diri kita menghadapi maut ? Bagaimana dengan mereka yang masih muda ? Mungkin tidak pernah terlintas dalam benak mereka tentang kematian. Dan mungkin pula mereka akan berkata : “Aku masih muda. Biarlah aku bersenang-senang dulu. Bukankah aku harus menikmati masa mudaku ? Nanti kalau sudah tua barulah aku bertobat.” Padahal kenikmatan dunia akan membawa kita pada dosa sementara kita tidak tahu, kapan hidup kita akan berakhir. Mungkin bulan depan, besok, atau 1 jam mendatang. Setiap orang pasti akan mengalami kematian. Kematian tidak hanya dialami oleh orang-orang tua karena maut tidak memandang umur. Kecelakaan-kecelakaan yang terjadi menelan korban dari berbagai kalangan dan usia. Bencana alam menyapu korban tanpa pandang bulu. Entah itu kawula muda, orang tua, wanita hamil, anak-anak bahkan bayi sekalipun. Yang menjadi masalah, bagaimanakah jika saudara meninggal sebelum sempat bertobat ? Maka tempat saudara adalah neraka.   
Percaya Yesus dan dibaptis adalah langkah awal dalam memperoleh keselamatan. Namun keselamatan itu harus dikerjakan dan nama saudara bisa saja dihapus dari kitab kehidupan di sorga jika saudara tidak hidup dalam kebenaran. Jadi sekali saudara percaya kepada Yesus, jangan tanggung-tanggung. Jangan setengah-setengah. Jangan mendua hati. Jadilah orang Kristen yang sungguh-sungguh, bukan Kristen duniawi, bukan Kristen KTP yakni kekristenan yang hanya tertera dalam KTP, tapi hidupnya jauh dari karakter Kristus.

     2. Karena waktu yang berlalu tidak dapat kembali lagi (Pengkhotbah 3:1-2)

Untuk segala sesuatu ada waktunya. Kalau saudara seorang pelajar atau mahasiswa, pergunakan waktu untuk menuntut ilmu. Jangan sia-siakan pendidikan yang saudara jalani saat ini. Tidak semua orang bisa mengecap pendidikan di bangku sekolah. Saudara harus bersyukur atas kesempatan itu. Dengan menjalani pendidikan, kita belajar dan beroleh ilmu pengetahuan sehingga kita mengerti banyak hal dan kita bisa mengerjakan apa yang telah kita pelajari. Saudara yang sudah dewasa tentu tidak dapat kembali menjalani pendidikan di Sekolah Dasar. Oleh sebab itu jangan biarkan kesempatan yang ada sekarang berlalu begitu saja karena kesempatan itu tidak akan kembali lagi. 


Jangan membuang waktu untuk hal-hal yang tidak berguna. Selesaikan semua tugas dan pekerjaan tanpa menunda-nunda. Begitu banyak orang yang terikat oleh permainan game online hingga waktu yang ada terbuang begitu saja. Awalnya menjadi hiburan, namun akhirnya... tanpa disadari kita telah di bawah pengaruh perbudakan karena seringkali tidak sanggup melepaskan diri dari permainan itu. Begitu pula dengan tayangan sinetron yang seakan menciptakan suatu ketergantungan. Karena itu, kuasailah diri kita agar tidak terjebak ke dalamnya. 

Ingatlah selalu bahwa waktu tidak akan pernah kembali. Masa lalu tidak dapat diperbaiki sekalipun kita mau menukarnya dengan sejumlah harta. Karena setiap detik yang sudah berlalu tak dapat dibeli dengan apapun juga. Sering kali kita menyesali kelalaian dan kemalasan kita di masa lalu sehingga kita harus menanggung akibatnya di masa kini. Misalnya : Malas beribadah sehingga kita  kehilangan berkat-berkat rohani. Malas sekolah sehingga tidak lulus sekolah. Malas bekerja sehingga tidak punya penghasilan. Malas berusaha sehingga hidup kita tidak ada peningkatan. Atau saat dimana kita dapat meraih prestasi-prestasi gemilang, kita lewatkan begitu saja dengan asal-asalan dan perjuangan yang kurang maksimal.  Karena itu, hargailah setiap waktu yang Tuhan berikan kepada kita. Ambillah keputusan-keputusan yang benar dalam hidupmu. Karena pilihanmu menentukan masa depanmu !!!

   3.    Agar kita terhindar dari kejahatan (ay.16 - ...karena hari-hari ini adalah jahat)
Firman Tuhan dalam 1 Yohanes 5:19 berkata bahwa seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat. Dunia memang penuh dengan kejahatan. Dimanapun kita berada, perlu waspada dan berjaga-jaga, agar kita tidak jatuh ke dalam jebakan si jahat. Contoh : Raja Daud jatuh dalam dosa perzinahan justru ketika ia sedang santai dan tidak ikut berperang (2 Samuel 11:1-2). 
Sebuah pesan yang mungkin pernah kita dengar berbunyi demikian : "Waspadalah...! Kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat dari pelakunya tetapi karena ada  kesempatan. Waspadalah ! Waspadalah !" (kata Bang Napi). Pesan ini mengingatkan kita bahwa mungkin seseorang tidak berniat melakukan dosa namun karena ada kesempatan-kesempatan di luar pengawasan mata sesamanya, jatuhlah ia ke dalam dosa. Karena itu berjaga-jagalah senantiasa dan janganlah menganggap diri kuat karena awal kejatuhan adalah kesombongan. Dan jika kita yang sudah mengenal kebenaran jatuh dalam dosa, maka akan berlaku hukum tabur tuai. Sekalipun kita kemudian bertobat dan menerima pengampunan dari Tuhan, namun akibatnya akan kita alami kemudian dan kita harus menjalaninya karena Tuhan kita adalah Tuhan yang adil. Oleh sebab itu, jauh lebih baik jika kita menjaga langkah kita sekarang agar tidak jatuh dalam dosa daripada mesti menanggung akibat dari dosa itu.
Mari kita belajar hidup dalam kebenaran. Setiap waktu yang kita jalani, pergunakan dengan baik dan berjalanlah di dalam kebenaran. Hidup kudus bukanlah hal yang mustahil. Saudara bisa hidup kudus kalau saudara mengijinkan Firman Tuhan membersihkan saudara dan membiarkan Roh Kudus yang memimpin kehidupan saudara. Berserahlah sepenuhnya kepada Roh Kudus dan taatilah FirmanNya. Namun sering kali seseorang tidak mau taat dan hanya mengikuti keinginan diri sendiri padahal keinginan itu mungkin saja membawanya kepada dosa. Itulah sebabnya banyak orang tidak dapat hidup dalam kekudusan. Karena mereka memilih untuk kompromi dengan dosa.

   4.    Agar kita beroleh hati yang bijaksana 
"Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana." (Mazmur 90:12). 
Bagi kita yang telah diselamatkan dan ditebus oleh Yesus Kristus,  kehidupan kita bukan milik kita lagi, melainkan milik Tuhan. Karena itu, kita tidak seharusnya menghabiskan seluruh waktu kita hanya untuk kepentingan pribadi diri kita sendiri. Jadilah saksi Tuhan. Bekerjalah di ladang Tuhan dengan karunia yang telah dipercayakan kepada kita. Pergunakanlah waktu untuk mengembangkan talenta yang Tuhan berikan bagi kemuliaan namaNya. Karena suatu ketika kita harus memberi pertanggungjawaban di hadapan Tuhan mengenai hal itu. 

"Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua." (1 Timotius 4:14)

Tunaikanlah tugas pelayanan yang dipercayakan kepada Saudara dengan penuh rasa tanggung jawab. Milikilah hubungan yang intim dengan Tuhan dalam doa. Beri waktu untuk merenungkan FirmanNya. Dan kita akan merasakan hari-hari yang kita lalui bersama Tuhan akan lebih berarti dan berdampak. Kalaupun saudara belum mendapat tugas pelayanan di gereja, masih banyak hal yang bisa dikerjakan seperti berdoa syafaat, bersaksi, mengajak teman ke gereja, mendoakan orang sakit di rumah sakit, menulis lagu rohani, dll. Semua itu juga termasuk pelayanan. Jadi setiap kita dipanggil bukan hanya untuk melayani di gereja atau di atas mimbar saja tetapi terlebih lagi untuk memberitakan injil sesuai dengan amanat Agung dalam Matius 28:19-20. n
Source : Someone 

Jumat, 16 Maret 2012

Waktu


Untuk mengetahui nilai satu tahun,
tanyakanlah kepada siswa yang gagal ujian akhir

Untuk mengetahui nilai satu bulan,
tanyakanlah kepada ibu yang melahirkan bayi prematur

Untuk mengetahui nilai satu minggu,
tanyakanlah kepada seorang editor surat kabar mingguan

Untuk mengetahui nilai satu jam,
tanyakanlah kepada seorang yang sedang menanti kedatangan kekasihnya

Untuk mengetahui nilai satu menit,
tanyakanlah kepada seorang yang baru saja ketinggalan bus, kereta atau pesawat

Untuk mengetahui nilai satu detik,
tanyakanlah kepada seorang yang selamat dari kecelakaan

Untuk mengetahui nilai satu milidetik,
tanyakanlah kepada atlit yang meraih medali perak di Olimpiade



Pergunakanlah waktu dengan sebaik-baiknya
Pergunakanlah waktu untuk hal-hal positif dan bermanfaat
Karena waktu yang berlalu tidak akan pernah kembali lagi...

Efesus 5:16
"dan pergunakanlah waktu yang ada,
karena hari-hari ini adalah jahat."

Kamis, 15 Maret 2012

HIKMAT



Bacaan : I Raja-Raja 3:16-22 

Dari kisah dalam bacaan di atas, tampaknya kedua ibu yang memperebutkan bayi itu sama-sama benar. Tapi kenyataannya, salah seorang dari mereka telah berdusta. Untuk mengungkapkannya, diperlukan suatu ujian. Dan alat untuk menguji kebenaran itu adalah pedang. 

Pedang adalah lambang Firman Allah. Pedang ini akan dipakai untuk membelah dua bayi itu. Hal ini berbicara tentang pemisahan antara yang benar dan yang tidak benar. Demikianlah Raja Salomo mengadili dengan hikmat Allah. Ia tidak bersandar pada cerita belaka yang bisa mengakibatkan ia berpihak kepada salah seorang ibu. 

Lalu bagaimanakah ia bisa tahu bahwa ibu yang asli adalah ibu yang merelakan bayi itu diambil seterunya agar tidak dibelah dua ? Jawabannya adalah dengan melihat kasih (buah roh) pada ibu itu. Sekalipun ibu itu mengalah dan merelakan anaknya diambil oleh seterunya, tidak akan mengubah kenyataan bahwa dialah ibu yang sesungguhnya. Ia mengalah bukan karena ia bersalah tetapi karena ia mengasihi anaknya dan tak ingin anaknya dibelah dua. Kasih inilah yang membuktikan bahwa ia adalah ibu yang asli. Sedangkan ibu yang lain tidak mau mengalah bahkan setuju agar anak itu dibelah dua dengan tujuan agar ibu yang asli mengalah dan mau memberikan anak itu kepadanya. Namun pada akhirnya, ibu yang asli pun menerima anaknya kembali.

Dalam kehidupan kita, terkadang kita harus mengalah. Tapi mengalah itu bukan berarti kalah atau bersalah. Ketika Yesus didera dan difitnah, Ia tidak berusaha mencari pembelaan atas dirinya. Itu sebabnya Ia dilambangkan dengan seekor domba yang kelu yang dibawa ke pembantaian. Yesus menjalani semua penderitaan karena Ia mengasihi kita. Tetapi orang-orang yang menghukum Dia tidak mengerti. Mereka menganggap bahwa Yesus memang bersalah dan pantas dihukum apalagi melihat Yesus tidak melakukan perlawanan apa-apa. Padahal sesungguhnya Ia tidak bersalah.

Sebagai muridNya, kita perlu meneladani Kristus. Ada saat-saat di mana kita tidak dapat membela diri kita sendiri karena mungkin tidak seorang pun yang akan mempercayai perkataan kita. Namun walau tidak seorang pun yang bangkit membela kita, selama kita benar di hadapan Tuhan, maka Tuhan adalah pembela bagi kita dan akan memunculkan kebenaran kita seperti terang. (Mazmur 37:6). 

Hikmat Allah atau hikmat dari atas (sorga) sangat berbeda dengan hikmat dunia. 

Bagaimana ciri-ciri hikmat yang dari atas itu ? Yakobus 3:17
"Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik."

Apakah faedah dari perolehan hikmat ?
  1. Agar kita mengerti tentang kebenaran, keadilan dan kejujuran, bahkan setiap jalan yang baik (Amsal 2:9)
  2. Supaya kita terlepas dari jalan yang jahat dari orang yang mengucapkan tipu muslihat (Amsal 2:12-15)
  3. Untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna (Kolose 1:9b-10)
Berkat apa yang kita peroleh dari hikmat ?
Kebahagiaan, umur panjang, kekayaan dan kehormatan (Amsal 3:13-16). 

Sudah terbukti dalam I Raja-Raja 3:13-14 bahwa Tuhan menambahkan semuanya itu kepada 
Salomo sekalipun ia tidak memintanya.

Lalu bagaimana memperoleh hikmat ?
  1. Mintalah dari Tuhan (Yakobus 1:5) seperti yang dilakukan Salomo dalam doanya, karena Tuhan adalah Sumber Hikmat (Amsal 2:6) 
  2. Melalui belajar Kitab suci (2 Timotius 3:15)
  3. Hidup takut akan Tuhan (Amsal 9:10a). 
Maksud dari hidup takut akan Tuhan dalam Amsal 8:13 adalah membenci :
- kejahatan
- kesombongan, kecongkakan
- tingkah laku yang jahat
- mulut penuh tipu muslihat

Tetapi berkat kepandaian, kekayaan, dan kehormatan sering kali menjerumuskan manusia kepada kesombongan dan hal yang tidak benar. Bacaan I Raja-Raja 11:1-13 memaparkan Salomo kemudian jatuh dalam dosa penyembahan berhala. Hatinya mulai menyimpang dari Tuhan karena berpaut pada istri-istrinya (700 org) dan gundik-gundiknya (300 org) padahal kebanyakan dari mereka adalah penyembah berhala. Itulah sebabnya pada akhirnya Salomo menuliskan dalam kitab pengkhotbah bahwa segala sesuatu adalah sia-sia. Ya, segala sesuatu bisa menjadi sia-sia jika kita beranjak keluar dari kebenaran.

Karena itu, jadilah orang-orang bijaksana dan berhikmat yang tetap mengandalkan Tuhan dan memiliki kerendahan hati.

Source : Someone.

Keterbatasan


Untuk sukses, kita juga bisa belajar dari alam. Menurut para ilmuwan, tubuh si tawon besar terlalu berat dan rentang sayapnya terlalu kecil. Secara aerodinamika, tawon besar ini mestinya tak bisa terbang. Tapi si tawon ini tak tahu tentang hal ini dan terus terbang.




Sering kali terjadi, kita terus berusaha tanpa tahu keterbatasan kita, yang lalu membuat kita kaget sendiri dengan apa yang kita capai. Jika menoleh ke belakang, kita sering bertanya-tanya, “kok kita bisa ?”. Satu-satunya keterbatasan yang dimiliki adalah keterbatasan yang dibebankan kepada diri sendiri. Jangan membiarkan apapun termasuk pendidikan untuk membatasi Anda.


Ingat, contoh ...

Henry Ford. Dia baru masuk sekolah ketika umurnya 14 tahun. 
Bill Gate kuliah hanya sampai tingkat 3.


Dalam sejarah dunia, masih banyak contoh orang-orang yang sukses walau punya keterbatasan. Mereka sukses bukan karena tak punya masalah. Tapi justru karena masalah dan mereka menggunakannya sebagai batu loncatan.



Beberapa musik terbaik, digubah oleh Beethoven. 

Apa masalahnya ? Dia TULI.


Beberapa puisi terbaik tentang alam, ditulis oleh Milton. 
Apa masalahnya ? Dia BUTA.

Salah satu pemimpin terbesar dunia adalah 
Presiden Amerika : Franklin D. Roosevelt. 
Apa masalahnya ? 
Dia menjalankan pemerintahan dari kursi roda.


Source : Aura, 1 Maret 2005

Kepompong Kupu-kupu

Seseorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Suatu hari lubang kecil muncul. Orang itu duduk dan mengamati dalam beberapa jam ketika kupu-kupu itu berjuang memaksa dirinya melewati lubang kecil itu. Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya kupu-kupu itu telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi. Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya, dia ambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu itu keluar dengan mudahnya. Namun, kupu-kupu itu mempunyai tubuh gembung dan kecil serta sayap-sayapnya mengkerut. Orang tersebut terus mengamatinya karena dia berharap bahwa, pada suatu saat, sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuh kupu-kupu itu, yang mungkin akan berkembang.

Namun semuanya tidak akan pernah terjadi. Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Kupu-kupu itu tidak pernah bisa terbang.

Yang tidak dimengerti oleh orang yang melakukan kebaikan tersebut adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan dari kupu-kupu itu masuk ke dalam sayap-sayapnya sedemikian rupa sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut. Kadang-kadang perjuangan adalah yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya kita mampu. Kita mungkin tidak pernah dapat terbang.



Saya mohon Kekuatan....
Dan Tuhan memberi saya kesulitan-kesulitan untuk membuat saya kuat.

Saya memohon Kebijakan.... 
Dan Tuhan memberi saya persoalan untuk diselesaikan.

Saya memohon Kemakmuran.... 
Dan Tuhan memberi saya Otak dan Tenaga untuk bekerja.

Saya memohon Keteguhan hati.... 
Dan Tuhan memberi saya Bahaya untuk diatasi.

Saya memohon Cinta.... 
Dan Tuhan memberi saya orang-orang bermasalah untuk ditolong.

Saya memohon Kemurahan/Kebaikan hati.... 
Dan Tuhan memberi saya kesempatan.

Saya tidak memperoleh yang saya inginkan.... 
Namun saya mendapatkan segala yang saya butuhkan.


Be Your Self !

Kita sering mendengar kalimat populer “Be Your Self !”, apa yang ada di benak kita ketika mendengar kalimat tersebut? Apakah arti menjadi diri sendiri? Banyak orang mengartikan kalimat be your self dengan pemahaman yang keliru. Indiyati Oetomo, International Director of John Robert Powers berkata bahwa be your self tidak hanya cukup menjadi diri sendiri. Karena menjadi diri sendiri bisa positif, tapi bisa juga negatif. Ada orang yang berprinsip, saya adalah saya, mau diterima ya begini, nggak mau ya sudah. Akhirnya, justru sisi negatiflah yang menonjol.


Menurut pemahaman saya, kalimat be your self atau menjadi diri sendiri berbicara tentang 3 hal penting tentang diri kita.




Yang pertama, menjadi diri sendiri berarti mengenal diri kita dengan benar. Kita harus tahu persis seperti apa diri kita di hadapan Tuhan. Kita harus tahu bahwa kita adalah ciptaan Tuhan yang mulia, berharga dan diciptakan dengan tujuan yang jelas. Kita harus tahu apa kelebihan kita dan apa kelemahan kita. Kegagalan yang paling fatal adalah di saat kita gagal mengenal siapa diri kita sendiri dengan benar.


Yang kedua, menjadi diri sendiri berarti kita berani mempertahankan keunikan yang ada pada diri kita. Sayangnya banyak orang justru ingin menjadi imitasi daripada original. Buktinya banyak orang selalu meniru-niru orang lain. Dalam dunia bisnis, meniru kesuksesan orang lain adalah hal yang positif, tapi itu bukan berarti kita meninggalkan keaslian atau keunikan yang ada pada diri kita. Ingatlah bahwa Tuhan menciptakan kita unik dan berbeda dari yang lain supaya kita mempertahankan keunikan kita. Alangkah bijaknya jika kita menggunakan keunikan kita tersebut sebagai salah satu modal untuk mencapai kesuksesan.


Yang ketiga, menjadi diri sendiri berarti kita memaksimalkan keunikan yang ada pada diri kita. Tentu keunikan dalam konteks ini adalah keunikan secara positif. Misalnya kita memiliki cara berpikir yang kreatif, pembawaan diri yang kreatif dan cara kerja yang kreatif, yang berbeda dari kebanyakan orang, lalu maksimalkanlah itu. Berani tambil beda, mengapa tidak? Be your self !


Be your self tidak hanya cukup menjadi diri sendiri, melainkan memaksimalkan keunikan positif diri kita. (Kwik)


http://www.renungan-spirit.com/aneka-tips/be_your_self.html 

Kamis, 08 Maret 2012

Kerang Mutiara atau Kerang Rebus ?


Waktu kerang mencari makan, ia akan membuka cangkang penutup badannya. 
Buka.., tutup.., buka.., tutup...

Suatu hari di saat cangkang seekor kerang muda terbuka, sebutir pasir masuk ke dalam cangkang kerang itu. Sang kerang muda menangis sambil memanggil-manggil ibunya.


“Bu.., sakit, Bu.. Ada pasir masuk ke dalam tubuhku.”


Sang ibu menjawab: “Sabar ya nak, jangan pedulikan sakit itu, bila perlu berikanlah kebaikan pada sang pasir yg menyakitimu itu” Kerang muda pun menuruti nasihat ibunya. Ia menangis, tapi air matanya ia gunakan untuk membungkus pasir yg masuk ke dalam tubuhnya.
Hal itu terus menerus dia lakukan. Dengan baluran air mata itu, rasa sakitnya pun berangsur berkurang bahkan hilang sama sekali. Beberapa saat kemudian, kerang2 itu dipanen. Kerang yang ada pasirnya dipisahkan dari kerang yang tdk ada pasirnya. Kerang tak berpasir dijual secara obral di pinggir jalan menjadi ‘kerang rebus’. Sedangkan kerang yang berpasir dijual ratusan bahkan ribuan kali lipat lebih mahal.

Mengapa begitu?

Karena butiran pasir berbalut air mata yang ada di dalam kerang itu telah berubah menjadi inti mutiara.





Sama dengan kita, bila dalam hidup ini kita tak pernah ditempa oleh kesulitan maka kita tidak akan punya nilai tinggi dan akan bernasib seperti kerang rebus yang dijual secara obral di pinggir jalan. Sebaliknya kalau kita mampu menghadapi tiap kesulitan bahkan mampu memberi manfaat pada orang lain ketika kita mendapat kesulitan, kita akan menjadi kerang mutiara yang sangat dibutuhkan orang dan yang kita hasilkan juga dipakai oleh orang2 terhormat. 
Hidup adalah pilihan...

Anda boleh memilih menjadi kerang rebus atau mutiara….

atau hanya sebutir pasir yang bikin air mata mengalir ?

Life is a choice... 

Be the best !!!